Aku yang hanya sebuah botol kosong
Aku yang hanya sepercik lumpur kotor
Aku yang tidak memiliki apa-apa
Aku yang tak bisa menjadi sesuatu
Aku yang hanya bisa membuat malu
Aku yang hanya bisa menjadi segenggam sampah yang tak berarti
Aku yang hanya menjadi ampas dari kebahagiaan orang lain
Aku yang hanya bisa meminta belas kasih orang
Mengapa harus aku
Mengapa harus aku yang diminta takdir
Mungkin aku tak akan pernah bisa
Tuk membuat diriku bersinar
Aku yang bodoh tak bernyawa
Hanya bisa melihat dengan pandangan kosong
Hanya bisa menjerit penuh penyesalan
Tanpa bisa berjuang untuk mendapatkan sepercik kebanggan
Izinkanlah aku sekejap saja
Tuk membuktikan pada mereka
Bahwa aku mampu
Bahwa aku bisa
Tuk menjadi bunga yang indah
Tuk menjadi bintang yang bersinar
Tuk menjadi kebanggan ayah dan ibuku
Izinkanlah aku sekejap saja
Kamis, 18 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kamis, 18 Februari 2010
Izinkan Aku Sekejap Saja
Aku yang hanya sebuah botol kosong
Aku yang hanya sepercik lumpur kotor
Aku yang tidak memiliki apa-apa
Aku yang tak bisa menjadi sesuatu
Aku yang hanya bisa membuat malu
Aku yang hanya bisa menjadi segenggam sampah yang tak berarti
Aku yang hanya menjadi ampas dari kebahagiaan orang lain
Aku yang hanya bisa meminta belas kasih orang
Mengapa harus aku
Mengapa harus aku yang diminta takdir
Mungkin aku tak akan pernah bisa
Tuk membuat diriku bersinar
Aku yang bodoh tak bernyawa
Hanya bisa melihat dengan pandangan kosong
Hanya bisa menjerit penuh penyesalan
Tanpa bisa berjuang untuk mendapatkan sepercik kebanggan
Izinkanlah aku sekejap saja
Tuk membuktikan pada mereka
Bahwa aku mampu
Bahwa aku bisa
Tuk menjadi bunga yang indah
Tuk menjadi bintang yang bersinar
Tuk menjadi kebanggan ayah dan ibuku
Izinkanlah aku sekejap saja
Aku yang hanya sepercik lumpur kotor
Aku yang tidak memiliki apa-apa
Aku yang tak bisa menjadi sesuatu
Aku yang hanya bisa membuat malu
Aku yang hanya bisa menjadi segenggam sampah yang tak berarti
Aku yang hanya menjadi ampas dari kebahagiaan orang lain
Aku yang hanya bisa meminta belas kasih orang
Mengapa harus aku
Mengapa harus aku yang diminta takdir
Mungkin aku tak akan pernah bisa
Tuk membuat diriku bersinar
Aku yang bodoh tak bernyawa
Hanya bisa melihat dengan pandangan kosong
Hanya bisa menjerit penuh penyesalan
Tanpa bisa berjuang untuk mendapatkan sepercik kebanggan
Izinkanlah aku sekejap saja
Tuk membuktikan pada mereka
Bahwa aku mampu
Bahwa aku bisa
Tuk menjadi bunga yang indah
Tuk menjadi bintang yang bersinar
Tuk menjadi kebanggan ayah dan ibuku
Izinkanlah aku sekejap saja
1 komentar on "Izinkan Aku Sekejap Saja"
- Frili on 20 Februari 2010 pukul 06.43 mengatakan...
-
mutiiaaaa ! !
waaaah calon sastrawati niih , hhahaa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 comments:
mutiiaaaa ! !
waaaah calon sastrawati niih , hhahaa
Posting Komentar