Kau tahu, di setiap helaan nafasku.
Bayangmu, memuncah, menggelitik, memenuhi sel sarafku.
Tapi, pernah kah sekali saja, siluetku terekam di iris matamu?
Kurasa, tidak.
Walaupun bagiku, hadirmu adalah candu sang waktu,
hadirku, hanya kau pandang sebagai serpihan pasir kecil.
Lusuh, kotor dan tidak bermakna.
Aku selalu melihatmu.
Namun, kau, tak pernah sekali pun melihatku.
Kau tahu?
Si pemuja malam.
Mengagumimu, dalam keheningan dan teramat dingin.
Melihatmu, dalam kegelapan yang tak berujung.
Mendengar suaramu samar, bersama dengan nyanyian binatang malam.
Beginilah.
Cinta seorang pemuja malam.
Hanya bisa bersua dalam mimpi.
Tak kuasa melempar pandang sekali pun di alam nyata.
Dan akulah, yang dipilih oleh-Nya,
tuk selamanya menjaga kegelapan cinta ini.
Akulah si pemuja malammu hingga akhir hayat menjemputku.
Jumat, 11 Februari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jumat, 11 Februari 2011
Si Pemuja Malam
Kau tahu, di setiap helaan nafasku.
Bayangmu, memuncah, menggelitik, memenuhi sel sarafku.
Tapi, pernah kah sekali saja, siluetku terekam di iris matamu?
Kurasa, tidak.
Walaupun bagiku, hadirmu adalah candu sang waktu,
hadirku, hanya kau pandang sebagai serpihan pasir kecil.
Lusuh, kotor dan tidak bermakna.
Aku selalu melihatmu.
Namun, kau, tak pernah sekali pun melihatku.
Kau tahu?
Si pemuja malam.
Mengagumimu, dalam keheningan dan teramat dingin.
Melihatmu, dalam kegelapan yang tak berujung.
Mendengar suaramu samar, bersama dengan nyanyian binatang malam.
Beginilah.
Cinta seorang pemuja malam.
Hanya bisa bersua dalam mimpi.
Tak kuasa melempar pandang sekali pun di alam nyata.
Dan akulah, yang dipilih oleh-Nya,
tuk selamanya menjaga kegelapan cinta ini.
Akulah si pemuja malammu hingga akhir hayat menjemputku.
Bayangmu, memuncah, menggelitik, memenuhi sel sarafku.
Tapi, pernah kah sekali saja, siluetku terekam di iris matamu?
Kurasa, tidak.
Walaupun bagiku, hadirmu adalah candu sang waktu,
hadirku, hanya kau pandang sebagai serpihan pasir kecil.
Lusuh, kotor dan tidak bermakna.
Aku selalu melihatmu.
Namun, kau, tak pernah sekali pun melihatku.
Kau tahu?
Si pemuja malam.
Mengagumimu, dalam keheningan dan teramat dingin.
Melihatmu, dalam kegelapan yang tak berujung.
Mendengar suaramu samar, bersama dengan nyanyian binatang malam.
Beginilah.
Cinta seorang pemuja malam.
Hanya bisa bersua dalam mimpi.
Tak kuasa melempar pandang sekali pun di alam nyata.
Dan akulah, yang dipilih oleh-Nya,
tuk selamanya menjaga kegelapan cinta ini.
Akulah si pemuja malammu hingga akhir hayat menjemputku.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar